Pengolahan Air Bersih

A. Kata Pengantar

Berbagai alasan orang melakukan pengolahan air, diantaranya adalah :
  • Mengolah air permukaan, seperti yang tersedia di sungai-sungai, sumur, atau lainnya menjadi air bersih.
  • Mengolah air bersih, seperti air sungai yang jernih, mata air, air dari perusahaan PDAM, air tangki, atau lainnya menjadi air bersih untuk diminum.
  • Mengolah air laut, yang tersedia sangat banyak dan mudah didapat di negeri kita ini, menjadi air tawar yang dapat digunakan untuk industri dan perjalanan pelayaran laut dan samudra, juga industri perikanan dan Steam Power Plant yang biasanya terletak di pinggir laut.
  • Mengolah tawar yang bersih untuk digunakan dalam industri, seperti cooling water, radiator, air umpan steam boiler, atau lainnya.
  • Mengolah air kotor dan air limbah yang mengandung pencemar kimia, fisik, dan biologi, dengan cara melakukan filtrasi, titrasi, aerasi, separasi, atau proses-proses lainnya, sedemikian rupa sehingga air tersebut tidak langsung dibuang ke sungai atau lingkungan tanpa proses pengolahan terlebih dulu, sehingga berpotensi mencemari lingkungan dan sangat merugikan pihak lain.

B. Pengolahan Air Bersih

Tahapan Pengolahan Air Permukaan menjadi Air Bersih : Secara umum, bangunan dibagi menjadi 3 bagian :
  1. Intake (tempat penampung air baku dan salurannya).
  2. Water Treatment Plant (WTP) atau dalam istilah teknik bahasa Indonesia biasa disebut Instalasi Pengolahan Air (IPA) Biasanya bangunan atau konstruksi ini terdiri dari 5 proses, yaitu:
    • Koagulasi (bahan coagulant yang biasa digunakan, contohnya : Aluminium Sulfat, Sodium Aluminat, Polyaluminium Chloride, Ferri sulfat, Ferri klorida, Ferro sulfat).
    • Flokulasi (bahan flocculant yang biasa digunakan untuk memperbesar dimensi dan memperberat flok sehingga mudah diendapkan adalah Polyacrylamide).
    • Sedimentasi adalah proses mengendapkan flok-flok yang telah diikat dengan coagulant dan flocculant).
    • Filtrasi adalah proses menyaring kotoran berukuran kecil dan bahkan dapat digunakan untuk menyerap bau biogas organik pada proses pembusukan, dan terakhir
    • Desinfeksi yaitu proses sterilisasi dengan menggunakan bahan kimia, dan yang umum digunakan adalah kaporit.
  3. Reservoir (tempat penampung air bersih dan salurannya).
Penjelasannya adalah, sebagai berikut :
  1. Intake :
  2. Air permukaan atau sekumpulan air yang digunakan sebagai bahan baku dan perlu diolah karena masih tampak kotor, mengandung lumpur, berwarna keruh, dan mengandung bakteri/ kuman, tumbuhan lumut dan alga, juga virus. ; dialirkan ke dalah system untuk diolah.
  3. Debris Removal :
  4. Air baku dipisahkan dari kotoran-kotoran berukuran dimensi besar dan kasar, misalnya berupa potongan sampah, ranting pepohonan, atau lainnya yang terikut di dalam air baku tersebut. Penyaringan dapat dilakukan secara bertahap, misalnya dengan ukuran lubang saring 5cm, kemudian kawat dengan lubang 1cm, kawat dengan lubang 5mm, ..., sampai 1mm, sedemikian rupa sehingga fisik kotoran tersebut dapat disingkirkan dengan mudah dan murah.
  5. Clarifier dengan Rapid Mix:
  6. Di dalam alat Clarifier ini dilakukan pencampuran coagulant secara cepat dengan menggunakan pengaduk sehingga merata ke seluruh bagian air yang sedang diolah, sedemikian rupa sehingga kotoran terapung terikat menjadi kumpulan yang besar. Di clarifier ini juga diatur pH air agar sesuai untuk keperluan pabrik pengolahan dan perumahan buruh. Flokulan dan koagulan yang dipakai biasanya seperti di PDAM yakni alum dan soda ash.
  7. Flocculation :
  8. Pembentukan floc atau gumpalan yang besar sehingga massanya menjadi besar dan berat.
  9. Sedimentation :
  10. Floc yang besar tadi diendapkan pada proses yang disebut sedimentation, sehingga mengendap di dasar tangki. Saat kotoran yang terapung dan melayang sudah mengendap, maka air baku sudah tampak jernih.
  11. Filtration :
  12. Air yang sudah tampak jernih tersebut mungkin masih mengandung kotoran berupa partikel kecil, zat besi, atau biogas; selanjutnya harus difiltrasi menggunakan filter multi-media, filter pasir silika, dan filter carbon aktif.
  13. Disinfection :
  14. Air yang sudah tampak bersih dan tidak bau belumlah steril dari kuman-kuman dan virus yang dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia; oleh karenanya perlu dibubuhka disinfectant untuk mensterilkannya, misalnya dengan kaporit.
  15. Distribution :
  16. Air yang sudah jernih, tidak berbau, dan bebas dari bakteri/ kuman dan virus; dapat segera disalurkan pada konsumen pengguna air bersih dengan menggunakan jalur transportasi pipa-pipa distribusi yang dibantu pompa dan gaya grafitasi, atau juga kendaraan truk tangki bervolume besar.

C. Jenis Pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilayani :

  1. Membuat bangunan sipil untuk menampung air baku yang.
  2. Membuat tangki-tangki penampung yang biasanya terbuat dari baja untuk menampung air yang akan diproses, dan telah diproses..
  3. Memasang peralatan yang digunakan untuk memproses air, seperti : pompa-pompa penghisap air bak, pompa-pompa pendorong, pompa-pompa dosing untuk memasukkan bahan kimia, memasang tangki-tangki penyedia bahan kimia, memasang filter-filter air, memasang sekat-sekat dan separator untuk memisahkan kotoran-kotoran dalam air dengan membuang endapannya dan menyapu kotoran terapung dengan blade.
  4. Menyediakan media-media yang digunakan untuk proses filgtrasi, seperti :
    • Activated Sand (pasir aktif)
    • Activated Carbon (karbon aktif) yang berasal dari batu-bara yang digiling, dikenal sebagai antrasit.
    • Activated Carbon (karbon aktif) yang berasal dari batok kelapa dan sawit.
    • Pecahan butiran batu-batuan.
    • Plastic resin (ion exchanger resin), baik yang bermuatan negatif ataupun positif (Cation dan Anion Exchanger).
    • Ultra Filtrasi, menggunakan membrane-membrane Reverse Osmosis.
    • Lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peluang Bisnis Es Batu Kristal, Keuntungan yang menjanjikan

Customer Kami :

WATER TREATMENT PLANT UNTUK AIR BERSIH